CARAPANDANG - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena data lowongan pekerjaan AS memberikan optimisme baru, namun kenaikannya dibatasi setelah pejabat Fed menyarankan melewatkan kenaikan suku bunga Juni.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,16 persen menjadi 104,3344 pada akhir perdagangan.
Data yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Rabu (31/5/2023) menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan di Amerika Serikat mencapai 10,1 juta pada April, melampaui ekspektasi pasar sebesar 9,375 juta dan juga lebih tinggi dari angka revisi dari periode sebelumnya sebesar 9,745 juta.
Laporan BLS mengungkapkan penurunan jumlah orang yang berhenti dari pekerjaan mereka sebesar 286.000 menjadi 5,7 juta pada April, sementara jumlah karyawan tetap relatif tidak berubah di 6,1 juta.
Karena ketatnya pasar tenaga kerja telah menjadi salah satu alasan yang dikutip oleh beberapa pejabat Federal Reserve untuk mengadvokasi kenaikan suku bunga lebih lanjut, data lowongan pekerjaan memberikan optimisme baru untuk indeks dolar AS.
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, Presiden Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester mengatakan bahwa dia tidak melihat alasan yang kuat untuk menghentikan kenaikan suku bunga di tengah "tekanan inflasi yang keras kepala.