"Presiden sudah tahu sikap Elon Musk. Tapi itu tidak akan mengubah pendiriannya. RUU ini besar, indah, dan presiden tetap akan menjalankannya," ujarnya pada wartawan, Selasa.
Beberapa anggota Kongres juga menanggapi pernyataan Musk. Senator Mike Lee dari Partai Republik, yang dikenal ketat soal anggaran, tampaknya setuju dengan Musk.
"Senat harus memperbaiki RUU ini," tulisnya membalas unggahan Musk.
Namun, Ketua DPR Mike Johnson kecewa.
"Kritik dari Musk sangat mengecewakan," katanya usai pertemuan dengan Pemimpin Mayoritas Senat John Thune.
"Ini adalah RUU yang sangat indah," tambahnya.
RUU pajak terbaru ini diperkirakan akan mengurangi pendapatan negara sebesar 4 triliun dolar AS dalam 10 tahun. Selain itu, defisit anggaran bisa bertambah 2,5 triliun dolar AS, meskipun RUU ini juga memangkas ratusan miliar dolar dari program bantuan sosial seperti Medicaid dan bantuan makanan.
RUU tersebut juga menghapus insentif pajak dari era Presiden Biden untuk pembelian mobil listrik dan energi ramah lingkungan. Perubahan ini dikritik oleh Tesla, perusahaan milik Elon Musk.
"Menghapus insentif pajak energi secara tiba-tiba bisa membahayakan kemandirian energi Amerika dan membuat sistem listrik kita tidak stabil," tulis Tesla Energy, divisi Tesla yang fokus pada energi surya dan baterai, lewat media sosial.
Elon Musk Nilai RUU Pajak Usulan Donald Trump Penuh Tipu Daya
Elon yang sudah memutuskan keluar dari pemerintahan Donald Trump tegas mengatakan bagi yang mendukung RUU tersebut sangat memalukan.