Pergerakan harga emas akan mendapat tantangan dari data-data tenaga kerja AS pekan ini, di mana salah satunya yakni data penggajian non-pertanian (non-farm payroll/NFP).
Pada Selasa besok, AS akan merilis pembukaan lapangan kerja JOLTS periode Februari 2024.
Konsensus pasar dalam Trading Economics memperkirakan pembukaan lapangan kerja JOLTS akan cenderung menurun menjadi 8,79 juta lapangan kerja, turun dari Januari lalu sebanyak 8,86 juta lapangan kerja.
Jika data tersebut benar demikian, maka sektor tenaga kerja di AS cenderung mulai mendingin, meski data tenaga kerja lainnya masih berpotensi panas.
Kemudian pada Jumat mendatang, AS juga akan merilis data tenaga kerja lainnya yakni data penggajian non-pertanian (non-farming payroll/NFP) periode Maret 2024.
Konsensus pasar Trading Economics memperkirakan NFP AS cenderung menurun menjadi 200.000, dari sebelumnya pada Februari lalu sebesar 275.000.
Jika benar demikian, maka ini menjadi terendah dari rata-rata tiga bulan terakhir sebesar 265.000.
Namun, jika kedua data tenaga kerja tersebut sesuai dengan prediksi pasar, maka hal ini menandakan data tenaga kerja AS mulai bervariasi. Tetapi, secara menyeluruh data tenaga kerja AS masih cukup panas.
Data tenaga kerja akan menjadi pertimbangan Teh Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga.
Berdasarkan perangkat CME FedWatch, trader melihat peluang 70% bahwa The Fed akan memulai siklus pelonggarannya pada pertemuan Juni.