Indeks dolar AS dan imbal hasil Treasury turun menyusul data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan. Imbal hasil obligasi 10 tahun turun sebesar 4,122 persen pada Selasa (29/8/2023). Harga obligasi telah menyentuh level tertinggi sejak 2007 pada minggu lalu, menurut data FactSet, ketika diperdagangkan hanya sebesar 4,37 persen.
Sementara itu, dolar AS bergerak di bawah level tertinggi sejak Maret. Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya diperdagangkan pada 103,516 pada perdagangan Selasa (29/8/2023).
Investor juga menunggu laporan produk domestik bruto (PDB) yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat, indeks pengeluaran konsumsi pribadi Juli pada Kamis (31/8/2023) dan laporan ketenagakerjaan AS Agustus pada Jumat (1/0/2023).
Data ekonomi AS adalah "fokus" karena angka-angka tersebut akan menggerakkan indeks dolar, dan kekuatan apa pun dalam indeks dolar kemungkinan akan mendorong harga emas lebih rendah, dan sebaliknya, kata Naeem Aslam, kepala investasi di Zaye Capital Markets seperti dikutip Market Watch.
Namun, bagi para pedagang, yang paling penting adalah kebijakan moneter Federal Reserve, kata Aslam dalam komentar email-nya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September menguat 53,60 sen atau 2,21 persen, menjadi ditutup pada 24,788 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 13,90 dolar AS atau 1,43 persen, menjadi menetap pada 986,10 dolar AS per ounce dilansir antaranews.com