Para pedagang sekarang memperhatikan data inflasi AS yang akan dirilis pada Selasa (13/6/2023), sehari menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve.
Kenaikan suku bunga yang mengejutkan di Australia dan Kanada mendorong beberapa ekspektasi bahwa Fed juga akan mengikutinya, mengingat inflasi AS dan pasar tenaga kerja berjalan jauh di atas target bank sentral.
Tetapi, pertumbuhan ekonomi AS juga telah mendingin secara substansial dalam beberapa bulan terakhir, memberi ruang terbatas bagi Fed untuk mempertahankan kenaikan suku bunga.
.Naiknya suku bunga menjadi pertanda buruk bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas, karena hal itu menaikkan peluang kerugian. Tetapi jika Fed mengumumkan jeda minggu depan, suku bunga AS diperkirakan akan tetap lebih tinggi lebih lama, membuat pasar logam di bawah tekanan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli menguat 81,90 sen atau 3,48 persen, menjadi ditutup pada 24,348 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot 10,70 dolar AS atau 1,04 persen, menjadi menetap pada 1.013,90 dolar AS per ounce. dilansir antaranews.com