CARAPANDANG - Baik Recep Tayyip Erdogan (69) maupun penantang utamanya Kemal Kilicdaroglu (74) dilaporkan belum berhasil mengamankan 50 persen suara untuk memenangkan pemilu Turki 2023. Hal tersebut membuka jalan bagi pemungutan suara putaran kedua pada 28 Mei 2023. Dengan hampir 95 persen kotak suara dihitung, kantor berita Turki Anadolu melaporkan bahwa Erdogan meraup 49,6 persen suara. Sementara Kilicdaroglu meraih 44,7 persen suara.
Namun, Dewan Tertinggi Pemilu mengatakan bahwa pemungutan suara putaran kedua belum tentu terjadi mengingat suara dari luar negeri masih dihitung. Erdogan telah memerintah Turki selama dua dekade. Menjelang pemilu, survei menunjukkan pemimpin yang dinilai semakin otoriter itu tertinggal tipis dari penantangnya.
Perlombaan, yang sebagian besar berpusat pada isu-isu domestik seperti ekonomi, hak-hak sipil, dan penanganan gempa 6 Februari yang menewaskan lebih dari 50.000 orang, disebut menjadikan pemilu Turki 2023 sebagai yang terberat bagi Erdogan selama berkuasa. Anggota Partai Rakyat Republik (CHP) pimpinan Kilicdaroglu yang pro-sekuler, membantah hasil pemungutan suara yang dilansir Anadolu.
Mereka berpendapat bahwa kantor berita yang dikelola negara itu bias mendukung Erodgan. Demikian seperti dilansir AP, Senin (15/5/2023). Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Omer Celik pada gilirannya menuduh oposisi melakukan upaya untuk membunuh kehendak nasional dengan mengklaim kantor berita negara mendistorsi hasil pemilu.