Beranda Ekonomi Harga Emas Anjlok 0,48%, Meski Dolar AS Melandai

Harga Emas Anjlok 0,48%, Meski Dolar AS Melandai

Merujuk data Refinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas global ditutup melemah 0,48% di posisi US$ 2.397,59 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan 0,48% pada Selasa sebelumnya.

0
Ilustrasi | Istimewa

Di lain sisi, turunnya harga emas kemarin sejalan dengan pergerakan indeks Nasdaq Composite yang padat teknologi ambruk parah karena kekecewaan investor akan hasil kinerja Alphabet (Google) dan Tesla.

Investor saat ini menantikan data awal dari produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal II-2024 yang dirilis Kamis hari ini dan data inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS periode Juni 2024 pada Jumat besok, untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur penurunan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Menurut FactSet, PDB diperkirakan akan meningkat sebesar 1,9%. Jika laporan sesuai dengan prediksi, ini akan menandai peningkatan dari kenaikan 1,4% selama kuartal pertama.

Namun, ini akan menjadi perlambatan yang cukup mencolok dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2023, di mana PDB naik 4,9% pada kuartal ketiga dan 3,4% pada kuartal keempat.

Jika PDB AS mengalami peningkatan, maka tendensi untuk terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed di September akan semakin kecil.

Sementara inflasi PCE AS masih diperkirakan melandai Namun masih belum menyentuh level 2% sesuai target The Fed.

"Hal utama yang membantu emas saat ini adalah ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin benar-benar memutuskan untuk melakukan pemotongan lebih awal dari September," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank, dikutip dari Reuters.

"Selain itu, pemotongan pajak impor emas dan perak oleh India juga membantu karena hal itu akan meningkatkan permintaan," tambah Gaffney.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here