"Kami melihat bukti bahwa posisi spekulatif dalam emas saat ini telah mencapai batas maksimalnya untuk sementara waktu. Saya rasa level di mana emas mendapatkan tekanan dari kenaikan dolar mencerminkan pandangan kami tentang posisi ini," kata Daniel Ghali, kepada Reuters.
Indeks dolar terbang ke 101,743 atau posisi tertinggi sejak 20 Agustus 2024. Penguatan dolar AS dan imbal hasil US Treasury berdampak negatif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga kenaikan dolar AS membuat emas menjadi makin mahal untuk dibeli sehingga mengurangi pembelian.
Saat ini, para pelaku pasar melihat peluang sebesar 31% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan The Fed tanggal 17-18 September, dengan peluang sebesar 69% untuk pemangkasan seperempat poin.
Investor juga akan mencermati laporan penggajian AS hari Jumat, lowongan pekerjaan JOLTS, dan laporan ketenagakerjaan ADP untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang strategi pemangkasan suku bunga The Fed.
"Jika laporan pekerjaan AS jauh lebih lemah, spekulasi tentang resesi AS dan pemotongan suku bunga yang lebih cepat akan muncul kembali, semakin mendukung emas," kata Commerzbank kepada Reuters.
Sementara itu, aktivitas manufaktur AS naik tipis pada bulan Agustus dari level terendah delapan bulan pada Juli di tengah beberapa perbaikan dalam ketenagakerjaan, tetapi tren keseluruhan terus menunjukkan aktivitas pabrik yang lesu.