CARAPANDANG.COM - Harga emas menguat tipis setelah reli 1% pada perdagangan sebelumnya, saat para pelaku pasar menunggu isyarat ekonomi lebih lanjut dari AS dan perkembangan konflik di Timur Tengah.
Berdasarkan data Refinitv pada perdagangan Kamis (3/10/2024) pukul 6.35 WIB harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.660.64 per troy ons, naik 0,11% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Penguatan dolar AS, sebagai saingan aset aman lainnya, juga menekan laju kenaikan emas. Dolar yang lebih kuat membuat emas yang dihargai dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
"Emas mengalami sedikit aksi jual karena penguatan dolar AS, tetapi 'terlalu banyak hal yang belum jelas dalam 24 jam ke depan untuk menjual emas sekarang,'" kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Dia menambahkan, "Harga emas bisa saja naik di atas $2.700 per ons jika Israel benar-benar menyerang Iran."
Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik lebih dari 28% dan masih mendekati rekor tertingginya di $2.685,42 per ons, didorong oleh kekhawatiran eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah, termasuk potensi serangan balasan oleh Israel.
Emas dianggap sebagai investasi aman saat terjadi ketidakpastian politik dan biasanya menguat di lingkungan suku bunga rendah.
Dalam jangka panjang, suku bunga riil akan menjadi faktor utama yang menggerakkan harga emas, kata Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di ANZ, dalam sebuah catatan.