Beranda Ekonomi Harga Emas Berbalik Menguat dari Kerugian Tiga Hari Berturut-turut

Harga Emas Berbalik Menguat dari Kerugian Tiga Hari Berturut-turut

Harga emas naik pada penutupan perdagangan Selasa (11/4/2023), berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah menjelang rilis data inflasi AS.

0
Harga emas naik pada penutupan perdagangan Selasa (11/4/2023), berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah menjelang rilis data inflasi AS.

CARAPANDANG - Harga emas naik pada penutupan perdagangan Selasa (11/4/2023), berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah menjelang rilis data inflasi AS.

Namun harga logam kuning ini telah bertengger di atas 2.000 dolar AS untuk perdagangan sesi keenam berturut-turut.

Kontrak emas paling aktif pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, naik 15,20 dolar AS atau 0,76 persen menjadi ditutup pada 2.019 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.022,50 dolar AS dan terendah di 2.003,70 dolar AS.

Pada perdagangan sesi sebelumnya, emas berjangka jatuh 22,60 dolar AS atau 1,12 persen menjadi 2.003,80 dolar AS pada Senin (10/4/2023), setelah tergelincir 9,20 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 2.026,40 dolar AS pada Kamis (6/4/2023), dan menyusut 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 2.035,60 dolar AS pada Rabu (5/4/2023).

Dolar AS jatuh pada Selasa (11/4/2023) karena investor menunggu data inflasi untuk tanda-tanda lebih lanjut apakah tekanan harga surut, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,26 persen menjadi 102,20.

Indeks harga konsumen China, dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada Selasa (11/4/2023), naik 0,7 persen secara tahun ke tahun pada Maret, laju paling lambat sejak September 2021 dan lebih lemah dari kenaikan 1,0 persen pada Februari. Ini menunjukkan inflasi sedang mendingin di China.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here