Posisi emas sebagai aset terbesar di dunia semakin terancam oleh kehadiran Bitcoin. Hal ini disampaikan oleh Chairman bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell pada dini hari Kamis (5/12/2024).
Dilansir dari cryptobriefing.com, Powell berbicara di New York Times DealBook Summit dan membahas Bitcoin sebagai pesaing emas, bukan dolar AS.
"Orang-orang menggunakan Bitcoin sebagai aset spekulatif. Itu seperti emas, persis seperti emas, hanya saja itu virtual, digital," kata Powell. "Orang-orang tidak menggunakannya sebagai alat pembayaran atau penyimpan nilai. Itu sangat volatil. Itu bukan pesaing dolar; itu sebenarnya pesaing emas."
Emas juga akan terancam oleh rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Amerika Serikat pekan ini yakni pada Rabu (11/12/2024).
Hingga saat ini, IHK secara tahunan diperkirakan akan mengalami peningkatan dari 2,6% yoy pada Oktober menjadi 2,7% yoy pada November 2024.
Jika hal ini benar terjadi, maka probabilitas bank sentral AS (The Fed) dalam menurunkan suku bunganya di bulan ini akan semakin kecil mengingat angka inflasi yang terus meningkat.
Di lain sisi, naik sedikitnya harga emas global pada perdagangan akhir pekan ini terjadi karena laporan pertumbuhan pekerjaan AS periode November 2024 menunjukkan pasar tenaga kerja terus melambat secara bertahap, memberi ruang The Fed untuk memangkas suku bunga lagi.