Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium secara substansial menjadi 25% "tanpa pengecualian atau pembebasan" dalam sebuah langkah yang diharapkannya akan membantu industri yang sedang berjuang di Amerika Serikat (AS), tetapi juga berisiko memicu perang dagang multi-front.
Para trader menunggu data inflasi AS hari Rabu malam ini untuk petunjuk baru tentang prospek suku bunga di ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan menunggu hingga kuartal berikutnya sebelum memangkas suku bunga lagi. Tarif dapat memicu inflasi AS dan menunda pemotongan suku bunga.
Selasa (12/2/2025) waktu AS Chairman The Fed menyampaikan testimoni tahunan di depan anggota Senat Komite Perbankan, perumahan, dan urusan Urban. Powell juga akan memberikan pernyataan serupa di depan Anggota DPR Komite Jasa Keuangan pada hari ini, Rabu (12/2/2025).
Powell juga menghadapi serangkaian pertanyaan tentang Biro Perlindungan Keuangan Konsumen, tarif, dan Departemen Efisiensi Pemerintah milik Elon Musk.
Terdapat poin-poin dari testimoni Powell, terutama penegasan The Fed jika mereka tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
"Dengan posisi kebijakan kami yang sekarang jauh lebih tidak restriktif dibandingkan sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru untuk menyesuaikan posisi kebijakan kami," ujar Powell, dikutip dari CNBC International.