CARAPANDANG - Analis Pasar Saham Fanny Suherman memprediksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada perdagangan Rabu (2/10/2024). Ia memperkirakan, IHSG akan terkoreksi akibat turunnya bursa saham Amerika Serikat (AS).
"IHSG hari ini berpotensi terkoreksi kembali, mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat. Level support IHSG rentang 7.520-7.600, level resist IHSG rentang 7.700-7.750," kata Head of Retail Research BNI Sekuritas tersebut.
IHSG sempat naik 1,52 persen (114 poin) ke level 7.642, pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Kenaikan IHSG disertai dengan net buy (beli bersih) oleh investor asing sebesar Rp348 miliar.
Bursa saham Wall Street AS ditutup melemah pada perdagangan Selasa kemarin. Pelemahan dipicu kekhawatiran investor melihat serangan misil Iran ke Israel.
Indeks Dow Jones turun 0,41persen, S&P 500 melemah 0,93 persen dan Nasdaq Composite menurun 1,53 persen. "Serangan Iran ke Israel juga membuat saham perusahaan pertahanan mengalami kenaikan," ucap Fanny.
Saham Northrop Grumman melonjak 3 persen dan Lockheed Martin naik 3,6 persen. Indeks pertahanan dan kedirgantaraan S&P 500 bahkan mencapai rekor tertinggi.
Saham utilitas juga naik sebesar 0,8 persen. Sebaliknya, saham maskapai penerbangan melemah, Delta Air Lines turun 1,6 persen.
Bursa saham di Asia-Pasifik bergerak beragam, karena investor mencermati sejumlah berita ekonomi. Indeks Nikkei Jepang naik 1,93 persen, indeks Topix meningkat 1,69 persen.