Padahal ada sekitar 700 proposal event dari 38 daerah yang diajukan ke kementerian. Sayangnya, seluruh event itu harus mengikuti proses kurasi untuk disaring diambil yang terbaik dan dinilai dapat mendatangkan banyak wisatawan nasional maupun mancanegara, serta memutar roda perekonomian negara.
“Dari 110 event itu saat ini mungkin hanya 10 sampai 15 event saja yang baru kita bisa dukung sambil menunggu lagi kebijakan lebih lanjut dari pemerintah. Kalau sekiranya nanti kita diberikan anggaran tambahan tentunya 110 event ini kita akan dukung,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Vinsensius menyebut 10 sampai 15 event yang masuk menjadi bagian dari penyelenggaraan KEN 2025 itu kemungkinan bakal dilaunching pada awal bulan Maret 2025 atau bertepatan dengan memasuki bulan puasa.
Hal lain yang dia sampaikan adalah sektor pariwisata dapat sangat memberikan dampak pada pendapatan negara.
“Kalau kita lihat dari statistik kami kan kerja sama dengan Litbang Kompas di tahun lalu dengan 109 event, itu sebenarnya perputaran uang itu sampai dengan Rp13,7 triliun. Jadi besar sekali dan itu bisa menggerakkan wisatawan nusantara hampir 8 juta. Jadi memang betapa besar dampak daripada event ini untuk pergerakan bisnis maupun pertumbuhan ekonomi terutama perputaran uang,” ujar Vinsensius.
Sebelumnya, disebutkan bahwa pagu anggaran untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2025 ada sekitar Rp1,7 triliun. Namun, anggaran itu dibagi untuk kedua kementerian.