"Inflasi zona euro turun menjadi 1,8 persen, dengan inflasi inti turun menjadi 2,7 persen pada September," kata Bert Colijn, Kepala Ekonom ING.
"Seiring inflasi yang bergerak menuju target dengan laju lebih cepat dari yang diperkirakan, kekhawatiran ECB tampaknya beralih ke arah kondisi pertumbuhan yang lesu," tambahnya.
Colijn memperkirakan inflasi akan mengalami rebound pada kuartal keempat, tetapi mengatakan bahwa target ECB sebesar 2 persen masih dapat dicapai dalam jangka menengah. Dia menekankan bahwa perlambatan pertumbuhan, akibat melemahnya permintaan, berpotensi menimbulkan tantangan tambahan.
Sejak musim panas, kekhawatiran terhadap inflasi bergeser menjadi kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi. Colijn menekankan bahwa, dengan pertumbuhan yang kini berada di bawah tekanan, ECB mungkin akan terdorong untuk mempercepat respons kebijakannya.
Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Christine Lagarde berbicara dalam sebuah konferensi pers di markas besar ECB di Frankfurt, Jerman, pada 12 September 2024. (Xinhua/Zhang Fan)
Inflasi zona euro yang mereda membuat ECB mulai melonggarkan kebijakan moneternya yang ketat, yang diterapkan sejak September 2023. Sejak Juni, bank sentral itu telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali, masing-masing sebesar 25 basis poin. Mereka juga menegaskan bahwa penyesuaian suku bunga ke depannya akan bergantung pada data yang ada.