CARAPANDANG - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang berbasis di Jenewa telah menghapus sekitar 225 pekerjaan. Langkah ini dilakukan akibat pemotongan pendanaan dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Melansir dari Reuters, Kamis (29/5/2025), pengurangan dana berdampak pada kantor pusat ILO di Jenewa maupun operasional di lapangan. Langkah ini diumumkan oleh Direktur Jenderal ILO Gilbert F Houngbo.

“Satu pekerjaan hilang pun sudah terlalu banyak. Anda tidak bisa membayangkan suasana yang tercipta di antara staf saya,” ujarnya kepada wartawan di Jenewa.

Houngbo juga mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian operasi ILO dari Jenewa, mengingat tingginya biaya hidup di kota tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari pembicaraan reformasi organisasi yang lebih luas.

Kota dipertimbangkan sebagai lokasi alternatif termasuk Turin, Budapest, dan Bonn di Eropa, Doha, dan Pretoria di luar Eropa. Kontraktor jangka pendek di badan-badan PBB lainnya juga terdampak.

Salah satunya adalah Organisasi Internasional untuk Migrasi yang telah memberikan pemberitahuan pemutusan hubungan kerja. Ribuan pekerjaan lainnya diperkirakan akan terdampak akibat krisis dana yang meluas di badan-badan internasional.

Krisis ini terjadi setelah penarikan bantuan dari pemerintahan Trump dan sejumlah donor lainnya. Amerika Serikat merupakan kontributor terbesar, dengan menyumbang 22 persen total anggaran dua tahunan ILO periode 2026–2027.