CARAPANDANG - Wabah kolera baru telah menewaskan 172 orang di Sudan hanya dalam sepekan terakhir, dengan lebih dari 2.500 orang dilaporkan jatuh sakit. Sebagian besar kasus ditemukan di ibu kota Khartoum dan kota kembarnya, Omdurman, dilansir dari AP News, Kamis (29/5/2025).
Namun, wabah juga menyebar ke sejumlah provinsi lain, seperti Kordofan Utara, Sennar, Gazira, White Nile, dan Sungai Nil. Menurut organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières (MSF), lonjakan kasus ini mulai terlihat sejak pertengahan Mei.
Dalam satu minggu terakhir saja, tim MSF telah merawat hampir 2.000 kasus dugaan kolera. Menteri Kesehatan Sudan, Haitham Ibrahim, menyatakan bahwa wilayah Khartoum mengalami lonjakan kasus kolera.
Rata-rata terdapat 600 hingga 700 kasus baru per minggu selama empat minggu terakhir di wilayah Khartoum. Fasilitas perawatan kolera di Omdurman yang dikelola oleh MSF dilaporkan kewalahan.
Banyak pasien datang dalam kondisi yang sudah parah dan tidak dapat diselamatkan. MSF memperingatkan bahwa skala sebenarnya dari wabah ini belum diketahui karena keterbatasan akses dan kapasitas layanan medis.
Organisasi tersebut menyerukan respons gabungan dari semua pihak. Seruan tersebut mencakup penguatan program air bersih, sanitasi, dan pembangunan fasilitas perawatan tambahan.