Beranda Ekonomi Ini Penyebab Utama Kelas Menengah Turun Kelas Menurut Kemenkeu

Ini Penyebab Utama Kelas Menengah Turun Kelas Menurut Kemenkeu

Laporan Ekonomi dan Keuangan Mingguan dari BKF Kemenkeu, yang merujuk pada data dari BPS, menunjukkan bahwa pengeluaran kelas menengah menurun untuk pendidikan, kesehatan, perumahan, dan makanan.

0
Laporan Ekonomi dan Keuangan Mingguan dari BKF Kemenkeu, yang merujuk pada data dari BPS, menunjukkan bahwa pengeluaran kelas menengah menurun untuk pendidikan, kesehatan, perumahan, dan makanan.

CARAPANDANG - Populasi kelas menengah di Indonesia telah menunjukkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir, yang beriringan dengan perubahan prioritas dalam pengeluaran.

Laporan Ekonomi dan Keuangan Mingguan dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, yang merujuk pada data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa pengeluaran kelas menengah menurun untuk pendidikan, kesehatan, perumahan, dan makanan.

Sebaliknya, terdapat peningkatan pengeluaran untuk hiburan, pajak/iuran, kendaraan, barang tahan lama, pakaian, barang/jasa lainnya, dan keperluan pesta.

Selama periode 2019-2024, sekitar 9,4 juta orang dari kelas menengah turun ke kelompok aspiring middle class atau kelas menengah rentan, kelompok yang menuju kelas menengah, hingga kelompok yang rentan terhadap kemiskinan.

Secara rinci, jumlah penduduk kelas menengah pada tahun 2019 adalah 57,33 juta, yang menurun menjadi 47,85 juta pada tahun 2024.

Dalam periode yang sama, jumlah kelompok penduduk rentan miskin meningkat dari 54,97 juta menjadi 67,69 juta, sementara jumlah kelompok penduduk yang menuju kelas menengah menurun dari 128,85 juta menjadi 67,69 juta.

Penurunan ini, menurut BKF dalam laporannya yang dikutip pada Selasa (3/9/2024), terutama disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu.

  • Tags

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here