Sejak peluncuran tahun 2022, lanjutnya, Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan hampir di 300 ribu sekolah dari berbagai jenjang pendidikan. Kurikulum Merdeka yang dikembangkan, kata dia, untuk mendukung pemulihan pembelajaran yang lebih fleksibel, berfokus pada materi esensial, dan memberikan ruang lebih besar kepada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Lebih jauh Zulfikri Anas mengatakan Kurikulum Merdeka bukan sekedar perubahan dokumen dan administrasi, tetapi lebih pada peningkatan kualitas belajar peserta didik dan meningkatkan kualitas hubungan guru dengan anak didiknya.
“Penekanannya di sini adalah seberapa jauh terjadinya perubahan proses belajar supaya penuntasan penyampaian materi sekarang lebih kepada pelayanan terhadap anak, sehingga setiap anak dapat menemukan cara terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang,” katanya.
Ia menegaskan Kurikulum Merdeka bukan untuk mempersulit guru dan justeru mempermudah proses pembelajaran.
“Sehingga bapak/Ibu guru bisa mewujudkan suasana belajar yang interaktif, bermakna, mendalam, dan si anak merasa menemukan dunia belajarnya di situ,” ucapnya.
Sementara itu Anggota Komisi X DPR RI Ali Zamroni menambahkan Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru dan siswa atau sekolah dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak terlalu text book, tetapi bisa melakukan terobosan-terobosan dalam proses pembelajaran.