"Ini kan lebih memberikan penguatan secara mental kepada siswa, yang mana selama ini mereka harus menghafal pelajaran dan guru memberikan materi secara penuh. Kalau materi selesai, tugas guru ya selesai dan nanti diuji pada saat ujian akhir. Sedangkan Kurikulum Merdeka tidak seperti itu," kata Ali Zamroni.
Ia mengatakan Kurikulum Merdeka memberikan kegiatan-kegiatan seperti diskusi, bagaimana menyelesaikan sebuah masalah dengan cara tidak terpaku pada teks.
"Ini adalah sebuah kemajuan dan tuntutan kemajuan zaman dan teknologi, karena kita ingin punya lulusan yang memiliki kompetensi tinggi," kata Ali Zamroni.
Ia mengatakan DPR RI mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dan berharap bisa dilaksanakan penuh pada 2024.