CARAPANDANG - Nyamuk tertarik pada semua orang, tetapi jika seseorang mendapati dirinya lebih sering digigit ketimbang orang-orang di sekitarnya, mungkin dia kurang beruntung yang secara inheren lebih menggoda nyamuk, menurut profesor neurosains di Johns Hopkins University School of Medicine Christopher Potter.
Walaupun tidak ada satu pun alasan yang pasti mengapa beberapa orang digigit lebih sering daripada yang lain, namun para ahli mengidentifikasi dua kategori utama.
Kedua faktor ini, seperti disiarkan The New York Times dan Channel News Asia pada 12 Juli lalu yakni aspek biologis yang tidak dapat diubah dan perilaku yang dapat diubah.
Aspek biologis terkait aroma tubuh seseorang. Lusinan molekul beragam yang didistribusikan ke seluruh tubuh bersatu untuk menciptakan bau unik.
"Ini adalah kombinasi dari selusin bau yang semuanya menyatu dan kemungkinan campuran senyawa kimia khas inilah yang menarik bagi nyamuk," kata Potter.
Ini juga diamini profesor ekologi, evolusi biologi dan neurosains di Princeton University Lindy McBride yang mengatakan beberapa orang mengeluarkan lebih banyak bau yang disukai nyamuk
Tetapi tidak berarti seseorang yang sangat harum bagi manusia akan selalu menjadi sasaran nyamuk. Hewan ini sensitif terhadap berbagai jenis bau, bahkan yang tidak dapat dideteksi manusia.
"Nyamuk menyukai bau lengan. Tidak ada yang pernah menganggap lengan mereka bau," kata McBride.