Samed Yassin, seorang pria Palestina yang mengungsi dari Gaza City, mengatakan dirinya senang melihat putra bungsunya, Wajih, menerbangkan layang-layang bersama teman-temannya.
"Partisipasi anak saya dalam permainan semacam itu membantunya menghilangkan tekanan psikologis yang dideritanya akibat ledakan yang terus-menerus terjadi di Jalur Gaza. Hal ini juga memberinya kesempatan untuk menyadari bahwa hidup akan terus berjalan dan perang akan berakhir suatu hari nanti, dan kami akan kembali ke kehidupan normal," ujar ayah tiga anak berusia 35 tahun itu.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan militer berskala besar terhadap Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza, yang merenggut nyawa 28.176 warga Palestina dan menyebabkan 67.784 orang lainnya luka-luka, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas pada Minggu (11/2).
Konflik pecah setelah Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan, di mana sekitar 1.200 orang di Israel tewas dan lebih dari 200 orang disandera.