CARAPANDANG - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlihat mulai melunak soal perang tarif impor dengan China. Dalam rapat kabinet bersama menterinya, dia mengatakan ingin bisa mencapai kesepakatan dengan Negeri Tirai Bambu.
Menurutnya penerapan tarif impor yang dikenakan ke China karena defisit perdagangan mereka terlalu tinggi dan itu berlangsung dalam waktu yang lama. Karena itu, dia merasa China telah menipu AS selama ini.
"Mereka telah melakukan penipuan yang tak terhitung jumlahnya. Bagaimana orang-orang yang berada di posisi saya bisa berdiri teguh untuk hal itu sungguh tidak dapat dipercaya. Kita sedang membicarakan," kata Trump dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025).
Trump menegaskan penerapan tarif tinggi adalah upaya mengembalikan semua tindakan penipuan perdagangan China ke AS. Namun begitu, ia mengaku menghormati Xi Jinping.
"Dia sudah menjadi teman saya sejak lama dan saya pikir kita akan berakhir dengan menemukan sesuatu yang sangat baik bagi kedua negara," tutur Trump.
Dalam perang dagang ini, Trump menerapkan tarif 20 persen pada China ketika awal-awal dia menjadi Presiden AS, kemudian ditambah lagi 34 persen pada Rabu (3/4) lalu bersamaan dengan tarif ke banyak negara termasuk Indonesia.
Akan tetapi China tak mau negosiasi. Mereka membalas dengan tarif yang sama ke semua produk AS, yaitu 34 persen. Aksi ini direspons Trump dengan menambah tarif 50 persen ke China. Tapi China juga ogah mundur dan mengenakan tarif yang sama, 84 persen.