Tapi perlu dicacat, selama Anies-Muhaimin belum secara formal dideklarasikan dan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pasangan capres-cawapres segala kemungkinan masih bisa terjadi. Dan bisa jadi duet Anies-Muhaimin yang telah tersebar luas ini menjadi bagian dari strategi politik yang sedang dimainkan oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh. Strategi politik yang dimaksud penulis ada dua yaitu pertama, berusaha meningkatkan elektabilitas Anies, kedua, memancing respon publik atau testing the water.
Pertama, berusaha meningkatkan elektabilas Anies. Sejumlah lembaga survei menyebutkan elektabilitas Anies selalu menempati peringkat ketiga, belum bisa mengejar Prabowo dan Ganjar yang menempel ketat pada peringkat pertama dan kedua. Maka itu, upaya-upaya untuk meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan akan terus dilakukan.
Cara untuk meningkatkan elektabilatas salah satunya adalah bagaimana Anies terus menjadi pusat perbincangan di tengah publik. Melalui pemberitaan-pemberitaan tersebut Anies akan selalu diingat oleh masyarakat. Efeknya dari pemberitaan yang selalu hangat inilah akan menimbulkan rasa penasaran terhadap sosok Anies, hal ini sangat menguntungkan sebab masyarakat yang belum menentukan pilihannya akan menggali lebih dalam terkait sosok Anies. Jika informasi yang didapat lebih banyak positif mereka akan menjatuhkan pilihannya kepada Anies.