“Di tengah melambatnya daya beli masyarakat dan tantangan ekspor akibat pelemahan harga komoditas serta penerapan tarif oleh Amerika Serikat, kinerja ekonomi nasional bisa terdongkrak oleh masuknya investasi,” ujar Eddy. Dia menegaskan, hilangnya kepercayaan investor terhadap iklim usaha Indonesia akan mempersulit pencapaian target pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Ini bukan angka kecil. Dan hilangnya kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia akan mempersulit upaya kita untuk mencapai target tersebut," ujarnya.
Eddy pun mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap aksi-aksi premanisme. Ia meyakini, semakin cepat penanganan dilakukan, semakin kuat sinyal positif yang dikirimkan kepada dunia usaha mengenai komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.
"Oleh karena itu, semakin dini penanganan dan penegakan hukum terhadap aksi-aksi premanisme tersebut, Indonesia akan mengirimkan sinyal kuat ke dunia usaha bahwa pemerintah tidak mentolerir aksi koboi para ormas tersebut. Diharapkan ini dapat membuat rasa aman untuk para investor," ujarnya mengakhiri.