Perang dagang China vs AS memanas setelah kedua negara melakukan aksi saling balas tarif. China meningkatkan tarif atas barang impor dari AS menjadi 125%, memperburuk konfrontasi antara dua ekonomi terbesar dunia. AS sebelumnya memberlakukan tarif 145% kepada produk impor Amerika.
Indeks dolar AS (.DXY) ambruk ke 100,14 yang menjadi posisi terburuknya sejak 14 Juli 2023 atau lebih dari 1,5 tahun terakhir.
Pelemahan dolar menguntungkan emas karena pembelian emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Emas Ditopang Data AS dan Proyeksi The Fed
Kombinasi dari pembelian oleh bank sentral, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed), ketidakstabilan geopolitik, dan aliran dana besar-besaran ke ETF berbasis emas juga mendukung reli emas tahun ini.
AS melaporkan kemarin jika Indeks Harga produsen (PPI) bulanan di AS secara tak terduga turun 0,4% pada Maret, namun tarif impor diperkirakan akan mendorong inflasi naik dalam beberapa bulan mendatang.
Para pedagang sekarang memprediksi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada Juni, dengan total pemangkasan sekitar 90 basis poin hingga akhir 2025.
"Koreksi kecil harga emas mungkin terjadi, tapi arah ke depan tetap naik, karena data inflasi dan PPI memberi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga, yang akan terus menekan dolar," kata Tai Wong, trader logam independent, kepada Reuters,