CARAPANDANG - Pemerintah menargetkan angka kemiskinan relatif turun ke level 4,5 hingga 5 persen pada 2029. Untuk mencapai hal itu dibutuhkan kerja sama lintas sektor dan konsistensi penanganan setiap tahun.

Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, mengatakan per Maret 2025 angka kemiskinan menunjukkan tren penurunan 0,56 persen. "Sehingga jumlah penduduk miskin saat ini menjadi 23,85 juta orang," ujarnya, Selasa (9/9/2025) di Jakarta. 

Menurut Muhaimin, kemiskinan ekstrem juga turun dari 3,1 juta menjadi 2,38 juta orang. Namun, lanjut dia, pencapaian itu dinilai masih berada di bawah angka ideal.

"Untuk mencapai target 5 persen, kita harus minimal menurunkan 1 persen per tahun dalam penanggulangan kemiskinan," ucapnya. Kalau tidak, lanjut dia, kegagalan menurunkan angka kemiskinan pada periode-periode pemerintahan sebelumnya akan terulang. 

Menko menambahkan hampir semua target penanggulangan kemiskinan pada era pemerintahan sebelumnya tidak tercapai. Dia mencontohkan target kemiskinan di satu pemerintahan sebesar 8,2 persen, tetapi realisasinya melonjak hingga 14 persen.

"Kenaikan garis kemiskinan itu sejalan dengan meningkatnya inflasi," katanya. Karena itu, Menko menekankan pentingnya pengendalian inflasi secara nasional maupun regional untuk mengurangi penambahan warga miskin baru.