CARAPANDANG - Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang kehilangan mayoritasnya di parlemen, hasil terburuk dalam lebih dari satu dekade. Bersama mitra koalisinya, Komeito, LDP hanya mendapatkan 215 kursi, kurang dari 233 kursi yang dibutuhkan untuk memerintah.
Pemimpin baru LDP, Shigeru Ishiba, menyatakan tidak ada rencana untuk memperluas koalisi di tahap ini. Ishiba, memutuskan untuk tetap menjabat meski partainya kehilangan mayoritas.
Dalam pidatonya, Ishiba mengatakan LDP menerima “penilaian yang berat” dari rakyat Jepang. Ia menambahkan bahwa partainya harus bertindak sesuai dengan kehendak rakyat, dilansir dari BBC News, Senin (28/10/2024).
Sebelum pemilu, media Jepang melaporkan kemungkinan Ishiba mundur jika kehilangan mayoritas. Jika Ishiba mundur, maka akan menjadikannya perdana menteri terpendek dalam sejarah pasca-perang.
Ini adalah kali pertama sejak 2009 LDP kehilangan mayoritas parlemen, di mana partai ini hampir selalu berkuasa sejak didirikan pada 1955. Kehilangan mayoritas ini terjadi setelah beberapa tahun penuh skandal bagi LDP.
LDP mengalami penurunan peringkat persetujuan di bawah 20% awal tahun ini akibat skandal korupsi dalam penggalangan dana politik. Ishiba berjanji melakukan reformasi, menangani masalah uang dan politik, serta bertekad untuk menghidupkan kembali pedesaan Jepang dan menangani inflasi.