Sikap Meta makin serius ketika perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu melakukan uji coba pembatasan akses berita bagi sebagian pengguna media sosialnya di Kanada.
Menteri Warisan Kanada Pablo Rodriguez menanggapi tindakan Meta tersebut dalam sebuah cuitan di Twitter pada hari Kamis (22/6).
“Facebook tahu betul bahwa mereka tidak memiliki kewajiban terhadap undang-undang saat ini. Setelah penyetujuan Bill #C18, Pemerintah akan terlibat dalam proses regulasi dan implementasi. Jika Pemerintah tidak dapat membela warga Kanada melawan raksasa teknologi, siapa lagi?” tulis Pablo. dilansir antaranews.com
Selain Facebook, Google juga menyatakan sikap dan tindakan serupa di mana raksasa perusahaan teknologi itu juga memblokir akses konten berita bagi sebagian penggunanya di Kanada.
“Di setiap langkah, kami telah mengusulkan solusi yang bijaksana dan pragmatis yang akan memperbaiki RUU (News Online Act) dan membuka jalan bagi kami untuk meningkatkan investasi kami yang sudah signifikan pada ekosistem berita Kanada,” kata Google dalam sebuah pernyataan.
News Online Act yang akan disahkan Kanada serupa dengan undang-undang yang disahkan Australia pada 2021. Meta sempat memblokir konten berita di negara tersebut namun kembali membuka aksesnya setelah pemerintah Australia setuju untuk mengamandemen undang-undang tersebut.
Amandemen tersebut memberikan waktu lebih kepada Meta untuk melakukan negosiasi dengan penerbit berita di Australia.