DeSantis mengumumkan kampanye pencalonannya pada Mei. Mike Pence, mantan wakil presiden Trump yang disebut akan meluncurkan kampanye pencalonannya pada Rabu (7/6), juga mengkritisi Trump.
"Apakah itu mantan pasangan saya atau siapa pun, tidak ada yang harus memuji diktator di Korea Utara atau memuji pemimpin di Rusia, yang telah melancarkan perang agresi tanpa alasan di Ukraina," kata Pence dalam wawancara dengan Fox News.
"Ini adalah saatnya kita harus menegaskan kepada dunia bahwa kita mendukung kebebasan dan kita bersama dengan mereka yang mendukung kebebasan."
Korea Utara duduk sebagai dewan eksekutif WHO pada 25 Mei. Keputusan itu dikutuk oleh para pembela hak asasi manusia (HAM).
"Korea Utara, sebuah rezim yang membuat rakyatnya kelaparan, baru saja terpilih menjadi Dewan Eksekutif @WHO," twit direktur eksekutif organisasi HAM UN Watch Hillel Neuer, yang berbasis di Jenewa.
"Artinya, salah satu rezim paling mengerikan di dunia sekarang menjadi bagian dari kelompok yang menetapkan dan menegakkan standar dan norma untuk tata kelola perawatan kesehatan global.
Ini adalah episode yang tidak masuk akal bagi badan utama PBB yang sangat membutuhkan refleksi diri dan reformasi.
" Di lain sisi, pujian Trump mengejutkan bukan hanya karena itu ditujukan kepada Kim Jong Un, namun juga karena dia sebelumnya menunjukkan sikap antipatinya terhadap WHO.