Usaha Azizah tidak berhenti begitu saja, berkat dukungan dari kakak, ia mencoba mengikuti lomba dan kompetisi lainnya mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Namun, kembali lagi ia harus menerima kegagalan itu. Kegagalan bertubi tubi tidak membuatnya menyerah, ia meyakini bahwa hanya Tuhanlah yang tak pernah gagal. Oleh karena itu, di tahun berikutnya ia kembali mencoba mengikuti FIKSI 2022 dengan tetap mengambil bidang Boga.
Pada ajang tersebut ia mengajak salah seorang teman untuk menjadi satu tim. Ditengah persiapan memasak dan mengambil video dokumentasi, sebuah insiden pun terjadi. Letupan minyak panas yang cukup banyak secara tiba tiba berhasil mengenai area dahi dan mata Azizah. Letupan tersebut membuatnya tidak bisa membuka sebelah mata untuk beberapa menit, dan syukur kejadian itu tidak menyebabkan mengalami kebutaan pada dirinya. Dengan kondisi tersebut, membuatnya berpikir untuk tidak melanjutkan perlombaan dan menyerah.
Selanjutnya, Azizah mencoba berpikir lagi, jika saat itu ia menyerah maka peluang berhasilnya adalah nol (100% gagal) dan bila dirinya melanjutkan lomba ini maka peluangnya adalah 50% berhasil dan 50% gagal. Meskipun masih dalam kondisi sakit dan wajah yang bercak-bercak, ia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan persiapan untuk perlombaan FIKSI. Dengan tekad yang kuat dan dukungan teman, ia akhirnya berhasil meloloskan karyanya bersama tim menuju babak final.