Produksi komoditi hortikultura unggulan Sumbar yang dihasilkan sendiri antara lain, bawang merah dengan luas lahan panen 14 ribu hectare (ha) dan produksi 212 ribu ton, cabe keriting dengan luas panen 12 ribu ha dan produksi 123 ribu ton, manggis dengan luas panen 122 ribu ha dan produksi 20 ribu ton, serta jeruk dengan luas panen 30 ribu ha dan produksi 374 ribu ton.
“Mengingat potensi sub sektor hortikultura sangat penting, Pemprov Sumbar mengalokasikan 10 persen dari total APBD untuk pertanian, perikanan dan kehutanan, termasuk untuk pengembangan komoditi hortikultura unggulan. Bukan tanpa alasan, ini bentuk keseriusan kami kepada petani kategori kecil, yang memerlukan pemberdayaan yang maksimal dari pemerintah," kata Gubernur menambahkan.
Upaya pemaksimalan dalam pemberdayaan itu, sambungnya, melibatkan peran swasta, Perguruan Tinggi, hingga LSM. Sementara itu sejauh ini berdasarkan data BPS Tahun 2019, sekitar 60,59 persen petani Sumbar berumur di atas 45 tahun, dan sekitar 76,77 persen petani hanya memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke bawah.
“Selain itu, kepemilikan sumber daya lahan pertanian juga masih kecil di Sumbar, yakni sekitar 75 persen petani memiliki lahan kurang dari 0,5 ha. Kondisi petani yang demikian tentu membutuhkan kebijakan pembangunan yang responsif,” ucapnya menutup. (adpsb/nov)