"Sekarang, saya sudah mengenal beberapa teman sekelas baru dan saya merasa telah kembali ke sekolah saya sebelumnya, yang memberikan harapan bahwa saya akan kembali menjalani kehidupan normal segera setelah tentara Israel mengakhiri perangnya melawan Gaza," kata remaja berusia 12 tahun tersebut.
Samir Awadallah, seorang guru bahasa Arab yang tinggal di Gaza, menuturkan inisiatif al-Arabid telah memberikan energi positif kepada warga setempat "yang berjuang melawan kematian di Gaza".
Dia menuturkan bahwa inisiatif al-Arabid mendorongnya untuk mengajar para murid di kamp pengungsi yang terletak di sebelah barat Kota Rafah.
"Kami adalah orang-orang yang mencintai kehidupan dan berupaya hidup damai jauh dari perang," ungkapnya, seraya menambahkan "kehidupan akan terus berlanjut, dan perang akan berakhir suatu hari nanti."