Selain itu, dokter Ahmed menyebut pemasaran bubuk penurun berat badan sebagai upaya penipuan terburuk karena produk itu hanya mengandung sedikit serat dan kemungkinan besar tidak mendatangkan manfaat bagi tubuh.
"Ini menggelikan, beberapa perusahaan mengenakan biaya hingga 200 pound sterling atau sekitar 250 dolar AS (sekitar Rp4,37 juta) per bulan untuk bubuk yang mengandung sangat sedikit serat dan kemungkinan besar tidak akan memberikan manfaat apapun," katanya.