Hal serupa dirasakan Afrizal Ilham, Koordinator Kelas Edukasi & Konservasi dari Mitra Natura Raya Bogor yg menjadi narasumber budidaya anggrek di pelatihan hari kedua, Minggu (18/6).
"Saya melihat dan merasakan antusias dari para PM. Ini kali pertama saya melatih teman-teman yang memiliki keterbatasan, namun mereka semangat, mereka berani bertanya bahkan bisa menjawab pertanyaan kami. Artinya dia memperhatikan dan memahami," katanya.
Ia berharap dari pelatihan ini para PM bisa menyukai budidaya anggrek, sehingga terus menekuni dan mendalami terkait budidaya anggrek.
Salah satu peserta pelatihan, Tata (42) mengakui banyak mendapat tambahan ilmu di pelatihan ini.
"Saya belum pernah mendapat pelatihan apapun selama ini. Dari pelatihan ini saya mendapat cara meracik media tanam, membasmi hama dan cara memperbanyak tanaman yang membutuhkan keterampilan khusus," tutur Tata, yang hampir 30 tahun menekuni dunia tanaman hias secara autodidak.
Hingga kini, Tata telah mampu memasarkan tanaman hiasnya secara online dengan jangkauan paling jauh hingga Nusa Tenggara Timur. Ia berharap mendapat peluang emas untuk memasarkan hasil budidayanya hingga taraf internasional, salah satunya melalui pameran yang digelar di beberapa wilayah. dilansir kemensos.go.id