"Penurunan nilai aset bank baru-baru ini secara signifikan meningkatkan kerentanan sistem perbankan AS terhadap penarikan dana besar-besaran oleh deposan (bank run) yang tidak diasuransikan," tulis para ekonom dalam sebuah makalah terbaru yang diterbitkan di Social Science Research Network.
The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada Rabu (3/5) dalam langkah ke-10 secara beruntun demi melawan cepatnya laju inflasi.
Sebagian besar obligasi membayar dengan suku bunga tetap yang menjadi menarik ketika suku bunga turun, sehingga meningkatkan permintaan dan harga obligasi, menurut laporan itu. Di sisi lain, jika suku bunga naik, para investor tidak lagi menyukai suku bunga tetap yang lebih rendah yang dibayarkan oleh obligasi, sehingga membuat harganya turun.
Banyak bank meningkatkan kepemilikan obligasi mereka selama pandemi ketika deposito berlimpah tetapi permintaan pinjaman dan imbal hasil (yield) lemah.
Bagi banyak bank, kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss) ini akan tetap tercatat di atas kertas. Namun, bank-bank lain mungkin akan mengalami kerugian nyata jika mereka harus menjual sekuritas untuk likuiditas atau alasan lain, papar Federal Reserve Bank of St. Louis.