Kondisi miskin ekstrem di Indonesia saat ini sekitar 2,3 juta atau 0,8 persen. Kemudian, kondisi kemiskinan sekitar 23-24 juta miskin atau masih sekitar 8,3 persen.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadi cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Indonesia, Senin (11/11/2024). Cuaca ekstrem ini akan melanda kota-kota besar di Indonesia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melaporkan terjadinya 70 titik bencana pada Selasa (5/11/2024), akibat cuaca ekstrem yang mengakibatkan hujan lebat dan angin kencang di wilayah tersebut.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menyebut bahwa saat ini BPJS Kesehatan telah melindungi 39,2 juta pekerja di Indonesia. Secara rinci, sebanyak 2,8 juta di antaranya adalah pekerja rentan yang sangat rawan untuk kembali terperosok ke jurang kemiskinan ekstrem.
Cuaca panas ekstrem di Maroko mengakibatkan lebih dari 20 orang meninggal dunia. Beberapa laporan menunjukkan bahwa kematian tersebut terjadi dalam periode 24 jam di rumah sakit regional di Beni Mellal.
Melansir Asian News, ada beberapa daerah yang dilanda hujan lebat seperti Geumsan di Chungcheong Selatan, Chupungnyeong di Chungcheong Utara, dan Gunsan di Jeolla Utara.
Jepang sedang menghadapi gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan suhu mendekati 40 derajat Celsius di beberapa area dari wilayah Tokai hingga Kanto pada Minggu (7/7).
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang, bahkan tiga daerah di antaranya ditetapkan berstatus siaga oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).