Lima partai oposisi Denmark pada Selasa (3/10) mengumumkan akan memobilisasi sebanyak mungkin anggota parlemen untuk menentang rancangan undang-undang yang akan memidanakan pencemaran nama baik simbol-simbol agama, termasuk kitab suci umat Islam, Al Quran.
Aksi penistaan Al Quran yang berulang dalam sembilan bulan terakhir telah merugikan Swedia hampir 200.000 dolar AS (sekitar Rp3 miliar), menurut media setempat pada Sabtu (2/9).
Beberapa anggota kelompok ultranasionalis Danske Patrioter atau Patriot Denmark pada Sabtu (12/8) membakar sebuah Al Quran di depan Kedutan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha telah menerima telepon dari Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen yang membahas antara lain soal insiden pembakaran Al Quran.
Pemerintah Denmark mulai mencari cara melalui jalur hukum guna mencegah aksi pembakaran kitab suci Alquran di negaranya menyusul maraknya aksi serupa yang memicu kecaman dari banyak negara.
Paus Fransiskus mengutuk peristiwa pembakaran Al Quran di Stockholm, ibu kota Swedia, dan mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah suatu bentuk kebebasan berekspresi.
Iran tidak akan mengirim duta besar yang baru dilantik ke Swedia setelah masa bertugas dubes sebelumnya berakhir, sebagai tanggapan atas insiden pembakaran Al Quran oleh seorang ekstremis sayap kanan di Stockholm.
Majelis rendah parlemen Rusia, Duma Negara Rusia mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk izin otoritas Swedia yang membiarkan aksi pembakaran Alquran oleh seorang demonstran pada hari raya besar Muslim, Iduladha.
Seorang warga negara Prancis merobek salinan Al Quran di sebuah masjid di Trakia Barat, Yunani, ungkap perwakilan minoritas lokal Turki di wilayah tersebut pada Kamis (15/6).