Israel pada Kamis (27/2) membebaskan 596 warga Palestina yang ditahan di sejumlah penjara setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyerahkan jenazah empat sandera Israel.
Kelompok Palestina Hamas mengatakan delegasinya telah menyelesaikan kunjungan ke ibu kota Mesir, Kairo dan mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan penundaan pembebasan tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu lalu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Anggota Brigade Al-Qassam, yang merupakan sayap bersenjata Hamas, dan seorang sandera dari Israel terlihat saat penyerahan tiga warga Israel yang disandera kepada Komite Palang Merah Internasional di kamp pengungsi al-Nuseirat, Gaza tengah, pada 22 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Warga Palestina tahanan Israel yang telah dibebaskan disambut saat tiba di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 15 Februari 2025. (Xinhua/Marwan Dawood)
Seorang anak Palestina terlihat di sebuah bangunan yang hancur di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 29 Januari 2025. (Xinhua/Abdul Rahman Salama)
Seorang wanita Palestina berdiri di depan reruntuhan rumah di dekat Koridor Netzarim di Jalur Gaza tengah pada 9 Februari 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)
Kerabat seorang sandera berpelukan saat helikopter yang membawa sandera yang dibebaskan itu tiba di pusat medis di Ramat Gan, Israel, pada 8 Februari 2025. (Xinhua/Gil Cohen Magen)
Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) pada Sabtu (25/1) mengumumkan penyelesaian pertukaran tawanan-sandera tahap kedua antara Hamas dan Israel, yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan awal perjanjian gencatan senjata.