Israel dilaporkan kembali menyerang Gaza, Palestina, Lebanon, dan terbaru Suriah. Sekutunya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris pun dilaporkan melancarkan serangan ke Yaman.
Foto: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei melambaikan tangan selama pertemuan di Teheran, Iran, 27 Oktober 2024. (via REUTERS/Office of the Iranian Supreme Le)
Proyektil-proyektil yang diyakini sebagai rudal Iran terlihat di langit Damaskus, Suriah, pada 1 Oktober 2024. Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 1 Oktober 2024 bahwa Iran telah menembakkan sekitar 100 rudal ke arah Yerusalem dan Israel pada malam hari. (Xinhua/Ammar Safarjalani)
Media Iran sebelumnya memberitakan tentang suara-suara ledakan di ibu kota Iran, Teheran. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah menyerang target militer Iran untuk membalas serangan 1 Oktober.
Lebih dari 150 warga Palestina tewas dan terluka dalam serangan udara Israel pada Kamis (34/10) malam yang menghantam sekitar 10 rumah di Jabalia, Gaza utara, dimana pengepungan mulai terjadi sejak 20 hari lalu.
Israel tengah mempersiapkan serangan udara terhadap Iran dalam upaya untuk menunjukkan kekuatan militernya kepada dunia. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengungkapkan hal ini saat mengunjungi kru Angkatan Udara di pangkalan Hatzerim pada Rabu (23/1/2024).
Iran memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan memikul "tanggung jawab penuh" jika terjadi serangan balasan oleh Israel terhadap Republik Islam tersebut.
Malaysia menuntut Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) melaksanakan amanat Piagam PBB. Perihal ini, memastikan rezim zionis Israel bertanggung jawab untuk semua tindakannya.
Serangan tersebut, yang merupakan bagian dari rangkaian serangan Israel di Nabatieh, menewaskan 16 orang dan melukai 52 lainnya, menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Lebanon. Pada saat itu, wali kota dan anggota komite krisis provinsi sedang mengadakan rapat koordinasi bantuan bagi warga dan pengungsi yang terkena dampak perang.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan sistem kesehatan Lebanon kesulitan untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan di tengah serangan Israel yang terus berlanjut ke negara itu.
Pada Kamis malam waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di pusat kota Beirut, yang dilaporkan menargetkan Wafiq Safa, kepala Unit Penghubung dan Koordinasi Hizbullah.
Pengeboman itu menyusul peringatan yang disampaikan juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, yang menyerukan evakuasi gedung-gedung di wilayah Hadath dan Burj al-Barajneh.