Langkah ketiga adalah mengidentifikasi peluang geopolitik dan ekonomi yang dapat muncul setelah penyelesaian konflik. Rubio menyoroti potensi kemitraan ekonomi "bersejarah" dan kolaborasi dalam isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.
Dia menekankan bahwa sanksi yang dijatuhkan sebagai akibat dari konflik tersebut memerlukan konsesi dari semua pihak untuk mencapai resolusi.
"Kami tidak akan menentukan terlebih dahulu apa saja sanksi tersebut... (Uni) Eropa harus hadir di meja perundingan pada suatu saat karena mereka juga memiliki sanksi," katanya.
Rubio menggambarkan pertemuan tersebut sebagai langkah pertama dalam "perjalanan yang panjang dan sulit" tetapi menyatakan optimisme tentang kesediaan Rusia untuk terlibat dalam proses yang serius.
Ia menegaskan bahwa Presiden AS Donald Trump berkomitmen untuk mengakhiri perang dengan cara yang "berkelanjutan dan tahan lama," sehingga tidak memicu konflik baru dalam dua atau tiga tahun mendatang.
Dia menekankan perlunya solusi yang dapat diterima oleh semua pihak, termasuk Ukraina, mitra Eropa dan Rusia. "Akhir konflik yang berkelanjutan dan langgeng berarti akhir yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat," katanya.
Menlu AS itu juga menekankan implikasi yang lebih luas dari penyelesaian konflik. Jika kesepakatan tercapai, "dunia akan menjadi tempat yang lebih baik... Ada peluang besar untuk bekerja sama dengan Rusia dalam bidang geopolitik bilateral dan ekonomi," ujarnya.