SUMBAR, CARAPANDANG - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, secara resmi membuka kegiatan Forum Ilmiah Neurologi Sumatera (FINEST) 2025 di Hotel ZHM Premiere Padang, Sabtu (4/10/2025). Forum bergengsi ini mengangkat tema “Experiences, Challenges, and New Trends in Neurology”, menjadi ajang berbagi ilmu dan inovasi terkini di bidang neurologi antar para ahli dari berbagai daerah di Sumatera.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di bidang kesehatan, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Aklima, MPH, Ketua Kolegium Neurologi Indonesia Prof. DR. Dr. Syahrul, SpN, Subsp NIOO(K), Ketua IDI Wilayah Sumatera Barat DR. dr. Roni Eka Saputra, SpOT(K), Spine, para Ketua Cabang PERDOSNI se-Sumatera, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas DR. Dr. Sukri Rahman, SpTHT-BKL, Subsp.Onk(K), FACS, FFSTED, Direktur RSUP Dr. M. Djamil Padang DR. Dr. Dovy Djanas, SpOG(K), KFM, MARS, FISQUA, para guru besar, neurolog, serta peserta FINEST 2025 yang datang dari berbagai daerah.
Gangguan Neurologis Jadi Beban Penyakit Global Tertinggi
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa gangguan neurologis merupakan salah satu penyebab kecacatan dan kematian tertinggi di dunia. Kondisi ini mencakup gangguan pada sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang, dan saraf itu sendiri.
“Di Indonesia, kasus neurologis yang sering terjadi adalah stroke, epilepsi, Alzheimer, Parkinson, serta gangguan perkembangan saraf pada anak-anak,” ujar Mahyeldi.
