Harga emas global berpotensi menguat pada perdagangan hari ini setelah Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve memberikan sinyal pelonggaran kenaikan suku bunga.
Data Federal Reserve pada Kamis (4/5/2023) menunjukkan sebagian besar kegiatan pinjaman darurat bank sentral dalam beberapa pekan terakhir terkait dengan First Republic Bank yang sekarang ditutup.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam dipantau dari laman Logam Mulia pada Kamis pagi naik Rp15.000 menjadi Rp1.077.000 per gram.
Harga emas melambung bahkan menyentuh level tertinggi sepanjang masa setelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan moneternya.
Harga emas kembali terbang setelah meningkatnya kekhawatiran investor atas perkembangan terbaru di Amerika Serikat (AS). Sang logam mulia bahkan langsung mencetak rekor terbaiknya dalam sebulan.
Pemerintah AS, investor, dan institusi keuangan lainnya telah turun tangan untuk menyelamatkan bank-bank yang berjatuhan itu. Tetapi, situasi ini dikhawatirkan akan berlanjut dan akan merembet ke sektor keuangan secara global.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan berpotensi menguat didukung aliran dana investor masuk ke surat berharga negara (SBN).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan bergerak variatif (mixed) di tengah melandainya ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal I-2023. IHSG dibuka melemah 0,61 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.944,87.
Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, karena pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan awal bulan depan.
Dolar AS terus rebound terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah rilis data ekonomi AS dan lebih banyak investor berpikir Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Mei.