Beranda Ekonomi Dolar "Rebound" Efek Penjualan Ritel AS Kuat

Dolar "Rebound" Efek Penjualan Ritel AS Kuat

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,10 persen menjadi 99,9385 pada akhir perdagangan.

0
istimewa

Indeks Pasar Perumahan tumbuh dari 55 pada Juni menjadi 56 pada Juli, menurut National Association of Home Builders.

Pejabat Fed masih berada di jalur untuk menaikkan suku bunga ke level tertinggi 22 tahun pada pertemuan 25-26 Juli, namun beberapa analis memperingatkan bahwa dolar AS dapat segera menghapus semua kenaikan pasca-pandemi.

"Seperti yang terjadi pada Januari/Februari sebelum krisis Silicon Valley Bank, pasar mengantisipasi puncak suku bunga AS dan tingkat relatif penyempitan lebih lanjut. Jika tidak ada yang terjadi untuk menghilangkan ekspektasi tersebut, saya perkirakan indeks dolar akan bergerak lebih dekat. tetapi tidak sampai ke titik terendah di akhir tahun 2020," kata Kit Juckes, ahli strategi makro di Societe Generale.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1228 dolar AS dari 1,1242 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3045 dolar AS dari 1,3082 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 138,8750 yen Jepang, lebih tinggi dari 138,6470 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8576 franc Swiss dari 0,8600 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3174 dolar Kanada dari 1,3184 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2135 krona Swedia dari 10,2316 krona Swedia. dilansir antaranews.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here