Beranda Ekonomi Emas Bergerak di Zona Merah, Imbas Hawkish The Fed

Emas Bergerak di Zona Merah, Imbas Hawkish The Fed

Harga emas bergerak di zona merah tertekan oleh komentar hawkish pejabat The Fed, dan sikap para pelaku pasar yang masih mencermati rilis inflasi AS pada periode April 2023 yang berhasil turun ke bawah 5 persen YoY, terendah sejak April 2021.

0
Ilustrasi | Istimewa

Penyebabnya adalah nilai aset perbankan akan tertekan, khususnya untuk aset dalam bentuk surat utang akan mengalami penurunan harga, akibat kenaikan yield dari surat utang tersebut. Transmisi kenaikan suku bunga akan secara langsung mendorong kenaikan yield surat utang. 

Sebagai informasi, yield adalah imbal hasil yang ditawarkan kepada investor yang berinvestasi dengan memegang surat utang atau obligasi. 

Saat nilai aset tertekan karena nilai surat utang mengalami penurunan, maka muncul risiko mismatch liquidity. Kondisi ini terjadi karena perbankan tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam bentuk ketersediaan dana yang cukup, apabila nasabah melakukan penarikan dananya. Hal ini dikarenakan alokasi aset perbankan mengalami penurunan nilai, sehingga nilai asenya kini menjadi kurang dari kewajibannya.

"Saat ini pelaku pasar memperkirakan the Fed akan menahan laju kenaikan suku bunganya sehingga kekhawatiran akan krisis perbankan pun mereda. Implikasinya, pelaku pasar menjadi lebih percaya diri untuk beralih ke aset berisiko, dan meninggalkan safe haven seperti emas," papar MIFX.

Rilis producer price atau inflasi harga yang dialami oleh para produsen AS untuk periode April 2023 yang juga turut mencatatkan penurunan menjadi 0,2 persen month on month (MoM) atau 2,7 persen YoY. Perkembangan dari producer price ini mendorong optimisme akan arah inflasi AS yang juga dapat semakin menurun pada bulan selanjutnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here