Beranda Ekonomi Harga Emas Anjlok 0,48%, Meski Dolar AS Melandai

Harga Emas Anjlok 0,48%, Meski Dolar AS Melandai

Merujuk data Refinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas global ditutup melemah 0,48% di posisi US$ 2.397,59 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan 0,48% pada Selasa sebelumnya.

0
Ilustrasi | Istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga emas ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/7/2024) kemarin, meski dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau melandai, dengan fokus investor beralih ke data ekonomi AS yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan lebih banyak sinyal mengenai waktu penurunan suku bunga bank sentral AS.

Merujuk data Refinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas global ditutup melemah 0,48% di posisi US$ 2.397,59 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan 0,48% pada Selasa sebelumnya.

Namun pada perdagangan Kamis pagi hari ini pukul 06:00 WIB, harga emas dunia cenderung naik tipis 0,01% ke US$ 2.397,79 per troy ons.

Harga emas melandai meski indeks dolar AS (DXY) cenderung melandai kemarin, indeks dolar AS turun tipis 0,06% ke angka 104,39. Pelemahan dolar AS seharusnya menguntungkan emas karena konversi pembelian yang lebih murah akan meningkatkan permintaan.

Meski kembali melandai, tetapi harga emas masih cukup tinggi hingga kemarin.

"Indeks dolar AS yang lebih lemah, harga indeks saham AS yang lebih rendah, dan harga minyak mentah yang lebih tinggi, mendukung minat beli emas dan perak," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Melemahnya dolar AS seharusnya membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Namun kali ini, tampaknya investor masih merealisasikan keuntungannya di emas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here