CARAPANDANG.COM - Harga emas terpantau berbalik menguat pada perdagangan Senin (9/12/2024) pagi hari ini, meski dolar Amerika Serikat (AS) masih cukup perkasa dan bergairahnya pasar kripto pada pekan lalu. Namun, harga emas akan mendapat banyak ancaman pekan ini mulai dari kencangya laju dolar Amerika Serikat (AS), rilis data inflasi AS, hingga klaim pengangguran.
Merujuk data Refinitiv pada perdagangan pagi hari ini sekitar pukul 06:00 WIB, harga emas cenderung menguat 0,49% ke posisi US$ 2.645,72 per troy ons.
Sementara pada pekan lalu, harga emas global merosot 0,78% secara point-to-point. Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, emas global naik tipis 0,03% di posisi US$ 2.632,91 per troy ons.
Pada pekan lalu, dolar AS yang masih perkasa membuat emas masih merana, meski secara garis besar harga emas dunia sejatinya cenderung stabil di level psikologis US$ 2.600.
Indeks dolar AS (DXY) pada perdagangan Jumat pekan lalu menguat 0,33% ke posisi 106,6, menjadi rekor. Sementara sepanjang pekan lalu, indeks dolar AS sudah terapresiasi 0,3%.
Bahkan, Bitcoin yang berhasil menyentuh level psikologis US$ 100.000 per kepingnya juga turut menjadi kabar buruk dari emas.
Pada Minggu pagi kemarin, Bitcoin melonjak di atas US$ 100.000 per keping. Ini menjadi rekor terbaru sepanjang masa pada Bitcoin. Sejatinya, Bitcoin sudah menyentuh US$ 100.000 per keping sejak Kamis lalu.