Beranda Ekonomi Harga Emas Terus Meroket, Utang AS Membengkak

Harga Emas Terus Meroket, Utang AS Membengkak

Harga emas masih menguat menjelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS) hari ini serta di tengah kisruh plafon utang pemerintah AS.

0
Ilustrasi | Istimewa

Sebaliknya, kisruh ini membuat emas bersiinar terang. Banyak investor saham yang mengalihkan investasinya ke aset aman seperti emas.  Namun, kenaikan emas tertahan oleh sikap wait and see investor menunggu data inflasi AS.

Hasil polling Reuters menunjukkan inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) pada April diprediksi tumbuh 0,4% month-to-month (mtm) lebih tinggi dari sebelumnya 0,1%. Sementara secara tahunan atau year-on-year(yoy) diperkirakan sebesar 5%, sama dengan bulan sebelumnya

Jika inflasi belum juga melandai maka ini akan membebani gerak emas. Pasalnya, harapan melihat kebijakan dovish dari bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) bisa memudar.

Presiden The Fed wilayah New York, John William mengatakan inflasi baru akan mencapai target 2% dalam jangka waktu dua tahun ke depan. Ia juga membuka peluang suku bunga kembali dinaikkan.

"Kami tidak pernah mengatakan kenaikan suku bunga sudah berakhir. Kami akan memastikan mencapai target kami, kami akan menilai apa yang terjadi pada perekonomian dan mengambil keputusan berdasarkan data," kata William sebagaimana dilansirCNBC International, Selasa (9/5/2023).

Pasar melihat ada kemungkinan 91% jika The Fed mulai menahan suku bunga pada Juni mendatang. Namun, jika inflasi kembali kencang maka harapan itu bisa luntur.

Emas memang masih memiliki penopang lain yakni kekhawatiran krisis perbankan AS. Jika krisis memakan korban baru atau memburuk maka emas bisa kembali terbang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here