Area penanaman rempah-rempah di Yulin mencapai lebih dari 250 ribu hektare, dengan area penanaman rempah-rempah berharga seperti adas manis dan kayu manis mencapai hampir 66 ribu hektare. Hingga 80 persen perdagangan rempah-rempah domestik dan lebih dari dua pertiga perdagangan rempah-rempah dunia didistribusikan melalui Yulin, dengan volume transaksi tahunan mencapai 800.000 ton dan total hampir 4,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.734) rempah-rempah impor.
"Yulin dan Indonesia merupakan tempat produksi dan transportasi yang penting bagi komoditas rempah-rempah, dan inilah salah satu alasan saya memilih Indonesia," kata Qin.
Indonesia kaya akan rempah-rempah dan memiliki reputasi sebagai negara penghasil rempah-rempah. Sejarah mencatat bahwa sejak Abad Pertengahan, Indonesia telah menjadi salah satu pemasok rempah-rempah penting di dunia. Untuk mendorong perkembangan industri rempah-rempah yang baik, Indonesia telah mengambil serangkaian langkah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk meningkatkan publisitas, mempromosikan ekspor, membudidayakan spesies baru, dan meningkatkan produksi.