Dengan semakin banyaknya rempah-rempah Indonesia yang masuk ke China, banyak orang Indonesia di China yang dapat merasakan cita rasa kampung halaman. Meili, seorang guru asal Bandung di Universitas Guangxi Minzu, sangat antusias untuk kembali mencicipi cita rasa kampung halamannya setelah tinggal di China selama 18 tahun dan dia kini menjadi menantu perempuan dari keluarga China.
"Iklim Guangxi dan Indonesia mirip dan buah dengan sausnya hampir sama. Setiap menyantap makanan yang mengandung kencur di sebuah restoran, saya merasa seperti di kampung halaman sendiri," kata Meili.
Dia percaya bahwa China dan Indonesia memiliki sejarah persahabatan yang panjang. Guangxi, sebagai pintu gerbang perbatasan yang menghubungkan China dan ASEAN, telah menjalin kerja sama dan pertukaran yang erat dengan Indonesia di berbagai bidang seperti ekonomi, perdagangan dan budaya dalam beberapa tahun terakhir, dan kedua bangsa telah menjalin persahabatan yang erat.
Qin Feng juga melihat persahabatan yang mendalam. Ketika berbicara tentang Indonesia dan rempah-rempah, Qin tampaknya memiliki banyak hal untuk diceritakan. Dia belum pernah ke Indonesia, namun dia memiliki pemahaman mendalam tentang iklim, lingkungan, dan budaya Indonesia. "Rempah-rempah mempunyai kebutuhan yang tinggi terhadap lingkungan budi dayanya, dan saya berinisiatif untuk mempelajari lingkungan dan budaya Indonesia melalui internet untuk kerja sama yang lebih baik," kata Qin Feng.